
SERI KARTINI
Menghormati Ikon Pembebasan Perempuan
Mercusuar Harapan dan Inspirasi
Raden Ajeng Kartini, yang dipuja sebagai simbol emansipasi wanita, berdiri tegak sebagai tokoh nasional yang patut dikagumi dan ditiru di Indonesia. Perjuangannya yang berani untuk hak-hak wanita bergema sepanjang sejarah, menginspirasi generasi untuk berjuang demi kesetaraan dan pemberdayaan. Kartini membayangkan sebuah dunia di mana wanita dapat terbebas dari belenggu tradisi dan ketidaktahuan.
Surat-suratnya menjadi mercusuar harapan dan dorongan, mengingatkan kita akan kekuatan transformatif ide dan warisan abadi mereka yang berani menantang status quo. Kami bangga memberi penghormatan pada komitmennya yang ikonik dan teguh terhadap perjuangan emansipasi wanita.

Habis Gelap Terbitlah Terang
Selendang Kartini
Di era pendidikan dini di Indonesia, praktik budaya seperti purdah, yang memaksakan pengasingan perempuan dalam ranah privat, semakin memperkuat anggapan bahwa pendidikan tidak diperlukan bagi perempuan. Meskipun menghadapi skeptisisme, komitmennya yang teguh terhadap hak-hak perempuan dan pendidikan meletakkan dasar bagi revolusi yang akan selamanya mengubah arah sejarah Indonesia.
Saat ini, semangat Kartini tetap hidup, menginspirasi banyak individu untuk berjuang demi masyarakat yang lebih inklusif dan adil, di mana aspirasi wanita tidak hanya diakui tetapi juga dirayakan.
Dalam rangkaian tanda tangan ini, kami menonjolkan motif Batik Parang yang dikenakan oleh Bangsawan/Keturunan Kerajaan Jawa, yang mewakili latar belakang keluarganya yang juga dikaitkan dengan keberanian, ketahanan, dan tekad. Sementara "Sinar Matahari" merupakan simbol dari seluruh kisahnya, elemen dekoratif untuk memperingati masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi semua orang.
Tersebar dalam beragam warna berani dan motif parang modern, kami berharap dapat mewakili pandangannya yang berani dan tidak konvensional terhadap subjek-subjek sensitif yang kuat seperti pembatasan pendidikan tinggi bagi kaum perempuan, etika tradisional bangsawan Jawa, dan pendudukan Belanda di Indonesia.

surat dari burung dan semanggi
Syal Trinil
Aspek utama kehidupan Kartini adalah harapan yang diilhami yang dibagikannya dengan Kardinah dan Roekmini – dua adik perempuan yang paling dekat usianya dengannya. Saat mereka menghadapi tantangan masyarakat yang dipenuhi norma-norma patriarki dan tradisi budaya, Kartini, Kardinah, dan Roekmini memperoleh inspirasi dari keberanian dan tekad satu sama lain.
Para saudari itu menyebut diri mereka sebagai 'Daun Semanggi', yang melambangkan ketangguhan dan persatuan ikatan persaudaraan mereka.
Ayah Kartini, Raden Mas Sosroningrat, menyadari potensi yang ada dalam diri putrinya dan mendorong mereka untuk terus belajar, dan dengan penuh kasih sayang menjuluki Kartini "Trinil," yang terinspirasi oleh burung legendaris yang kicauannya yang merdu melambangkan kebebasan dan pembebasan. Julukan yang menawan ini tidak hanya mencerminkan cinta dan kekaguman ayah Kartini yang mendalam terhadap putrinya, tetapi juga menjadi pengingat yang menyentuh tentang harapan dan ketahanan yang ditunjukkannya dalam perjuangannya untuk emansipasi wanita.
Dalam surat-suratnya, Kartini mengutarakan prosa yang fasih dan hasrat yang kuat untuk reformasi sosial, mengakui nilai dan potensi wanita yang hakiki, menantang norma-norma patriarki dan tradisi budaya yang membatasi mereka dalam ranah domestik.

sebuah langkah menuju masa depan
Syal Harapan
Dalam jalinan warisan budaya Indonesia yang gemilang, pencarian pendidikan bagi perempuan telah muncul sebagai mercusuar harapan. Sangat penting untuk mengakui kekuatan transformatif pendidikan dalam membentuk nasib individu dan masyarakat.
Ide desainnya terinspirasi dari bentuk rak buku, karena kecintaan Kartini terhadap membaca tumbuh pada masa pingitan, saat kakaknya Raden Mas Panji Sosrokartono memberikan kunci lemari tempat ia menyimpan semua buku-bukunya.
Bagi Kartini, lemari buku menjadi lebih dari sekadar koleksi buku-buku tebal yang berdebu - lemari buku menjadi gerbang menuju dunia kemungkinan, sumber pencerahan dan pemberdayaan dalam masyarakat yang membatasi akses anak perempuan terhadap pendidikan formal.
Dengan menggabungkan sentuhan modern dari interpretasi kami sendiri terhadap warisan Kartini, kami berharap dapat menginspirasi semua orang yang berani bermimpi tentang dunia yang lebih baik, di mana kesetaraan, keadilan, dan kebebasan berkuasa.
Koleksi Unggulan
-
Seri Kartini: Rumbai Kerudung Warna Pastel Harapan
Harga reguler Rp 898.000,00Harga regulerHarga satuan / per -
Seri Kartini: Rumbai Syal Warna Ungu Harapan
Harga reguler Rp 898.000,00Harga regulerHarga satuan / per -
Seri Kartini: Pinggiran Syal Warna Hijau Trinil
Harga reguler Rp 898.000,00Harga regulerHarga satuan / per -
Seri Kartini: Syal dengan warna Trinil Peach
Harga reguler Rp 828.000,00Harga regulerHarga satuan / per -
Seri Kartini: Syal dalam warna Trinil Merona
Harga reguler Rp 828.000,00Harga regulerHarga satuan / per